Sewa Genset, Edisi Kontraktor

Beberapa waktu lalu kita sudah membahas perhitungan mana yang lebih menguntungkan… Sewa Genset 500KVA untuk sebuah Pabrik yang akan menggunakannya sebagai cadangan daya jika PLN padam, kebutuhan genset standby  untuk sebuah restoran, dan untuk sebuah Event Organizer yang membutuhkan genset sebagai main power untuk event-event yang ditanganinya. Nah, kali ini kita akan membahas pertanyaan yang sama untuk kasus yang berbeda, yaitu:

Manakah yang lebih menguntungkan: membeli atau menyewa genset 300 KVA sebagai main power proyek sebuah Kontraktor Bangunan? Kontraktor bangunan di sini bisa jadi kontraktor sipil untuk pekerjaan pengelasan dan penerangan, lift, crane tower, dan sebagainya. Mari kita hitung sama-sama…

Dalam kalkulasi biaya kita, pertama kita harus menetapkan beberapa asumsi untuk pembelian dan pemakaian genset kita ini:

  • Besar bunga pinjaman Bank (Bunga flat)
    Kita asumsikan sebesar 7% per tahun
  • Kapasitas dan harga beli unit genset yang akan kita beli
    Misalkan untuk Kontraktor kita, kita akan menggunakan genset 300 KVA dengan harga beli unit brand new senilai Rp 550jt. Vendor mungkin juga akan menambahkan sekitar 2,5 juta untuk pengiriman unit yang kita beli.
  • Deprisiasi harga jual genset bekas kita
    Kita bisa asumsikan dalam setahun, genset kita akan merosot nilai jualnya sebesar 10% dari nilai buku kita. Jadi jika tahun 2015 ini kita beli dengan harga 550jt, pada tahun 2016 genset yang sama itu bisa kita jual di harga 550-55=4955jt. Pada 2017, nilai jualnya merosot lagi menjadi 495-49,5 = 445,5jt.
  • Lama penggunaan dan jenis pemakaian genset tersebut
    Untuk kegiatan proyek pembangunan gedung, biasanya penggunaan genset bisa untuk jangka panjang. Kita asumsikan kita akan memakainya selama 10 tahun. Pemakaian genset tersebut untuk operasional. Setiap proyek bisa berlangsung sampai dengan 6 bulan. Kita asumsikan pekerjaan tiap hari berlangsung selama 24 jam. Dalam setahun sebuah Kontraktor yang cukup aktif dapat menangani sedikitnya 2 proyek. Konsekuensinya, baik untuk genset sewaan maupun untuk genset milik sendiri, Kontraktor tersebut pasti harus menanggung beban biaya mobilisasi pulang pergi lokasi proyek ke gudang genset.
  • Jumlah pegawai atau operator tambahan untuk merawat dan mengoperasikan genset
    Karena kegiatan proyek kita berlangsung 24 jam sehari dalam jangka panjang, maka kita perlu mengadakan sedikitnya 3 pegawai tambahan sebagai operator untuk menjaga genset tersebut. Kita asumsikan masing-masing pegawai dengan gaji UMK Surabaya 2015: Rp 2,7jt.
  • Perkiraan gagal operasi
    Berapa kali genset yang kita beli itu akan gagal beroperasi lebih dari 24 jam dalam setahunnya? Berapa biaya atau kerugian yang akan timbul dari kegagalan tersebut? Kegagalan operasi bisa jadi karena genset tiba-tiba ngadat atau bermasalah, atau operator tidak ditempat, atau kehabisan solar, atau berbagai masalah lainnya yang bisa melumpuhkan genset. Bisa jadi juga genset sedang dalam masa perawatan, servis atau overhaul sehingga kita memerlukan genset penggantinya. Boleh kita asumsikan 1 tahun akan 1x terjadi hal semacam ini, dan tiap kali terjadi akan menimbulkan biaya atau kerugian sebesar Rp 5,5jt (untuk perbaikan, kerugian potensial, atau menyewa genset lain untuk menggantikannya)
  • Termin pembayaran
    Umumnya 20% kita bayarkan sebagai DP, kemudian sisanya kita cicil selama 3 tahun dengan bunga dan pokok hutangnya.

Dari semua asumsi yang kita buat di atas, jika dimasukkan dalam Kalkulator Buy or Rent kami, kita mendapatkan perhitungan perbandingan biaya sebagai berikut:

Sewa Beli
Pengeluaran Awal                   50.000.000,00         112.500.000,00
Biaya Pengadaan 7.224.926.857,95 532.400.000,00
Biaya Rutin 108.000.000,00 6.874.800.000,00
Biaya Downtime > 24 jam 55.000.000,00
Balik Investasi           (191.773.142,06)
Total 7.382.926.857,95 7.382.926.857,95

 

Pada intinya, perhitungan ini menunjukkan rincian dan total biaya yang dikeluarkan selama 10 tahun pemakaian genset yang kita beli itu, jika kita membeli atau menyewanya. Dari sini kita melihat biaya pengadaan sewa (baca: biaya sewa) sebesar Rp 7.224.926.857,95 .
Jika dibagi dalam 120 bulan (10 tahun pemakaian) maka kita dapatkan harga sewa sebesar Rp 60.207.723,82 . Dengan harga sewa itu, TOTAL BIAYA 10 tahun untuk pilihan “Sewa” sama besarnya dengan pilihan “Beli”. Jadi kesimpulannya:

Jika saya pemilik Kontraktor ini, dan saya bisa menemukan persewaan genset yang memberikan harga sewa di bawah Rp 60.207.723,82 sebulan, maka adalah LEBIH HEMAT bagi saya untuk MENYEWA genset itu, daripada membelinya!

Belum lagi sewa memiliki SATU kelebihan yang tidak dimiliki opsi ‘beli’, yaitu BEBAS RIBET! Kita sebagai penyewa hanya tahu beres saja dan bebas berkonsentrasi pada pekerjaan yang kita tekuni tanpa perlu bingung merawat dan memperhatikan genset kita.

Itu sih menurut saya… bagaimana dengan Anda?

Jika Anda perlu menghitung mana yang lebih menguntungkan buat usaha Anda, sewa atau beli, silakan email kami melalui [email protected]. Cantumkan:

  • Jenis Usaha Anda
  • Jenis Pemakaian (Stand by atau operasional)
  • Jam Pemakaian per hari (8 jam atau 12 jam atau 24 jam)
  • Kapasitas genset (dalam KVA)

Kami akan memberikan perhitungan yang pas untuk kebutuhan Anda.

CV. Inti Daya Engineering – Sewa Genset 20 s/d 2000 KVA
Jika Anda tengah membutuhkan Sewa Genset untuk Proyek atau Event Anda di Surabaya dan sekitarnya

Silahkan menghubungi Jasa Penyewaan Genset kami di
031-8416288
untuk mendapatkan Harga Sewa Genset terbaik
atau
WA 082335022792 (Ika)
Web : intidayaonline.com

Ika Syella
Rental Sales Supervisor
Inti Daya Engineering, CV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *