Perhitungan Sewa atau Beli Genset

Dalam bekerja kita pasti harus punya barang-barang modal yang kita gunakan untuk melakukan pekerjaan kita. Barang modal itu bisa berupa mesin produksi, mobil dan kendaraan, komputer, peralatan kerja, alat berat, dan salah satunya adalah: Genset.
Berkaitan dengan pengadaan barang modal apapun, kita punya dua pilihan: apakah akan membeli, atau menyewa barang modal tersebut. Banyak faktor yang bisa kita jadikan dasar pertimbangan kita, mulai dari yang logis seperti kekuatan modal dan arus kas kita, hingga yang emosional seperti keleluasaan penggunaan barang modal itu, kemudahan pemakaian, kenyamanan, atau bahkan hanya sekedar gengsi saja! Pertimbangan utama kita membeli barang modal (termasuk genset) biasanya adalah:

  1. Barang modal itu memang tidak bisa disewa.
    Misalkan kita membutuhkan lift barang di dalam pabrik kita. Lift ini jelas tidak dapat disewa. Lain halnya dengan lift barang di proyek konstruksi. Lift semacam ini masih bisa disewa.
  2. Barang modal tersebut naik harganya seiring dengan waktu.
    Dengan demikian, biaya pembelian sekarang akan terbayar lunas saat barang itu kita jual di kemudian hari. Sayangnya, barang modal semacam ini hampir tidak ada kecuali tanah. Barang-barang lainnya mungkin bisa naik jika terjadi inflasi besar-besaran seperti halnya pada krisis moneter 1997 lalu.
  3. Dengan menyewa, kita mengeluarkan uang tanpa mendapat barang.
    Pengeluaran kas itu terasa sia-sia, karena pada akhirnya kita tidak memiliki barang apapun yang bisa kita pergunakan atau jual.

Dengan 3 pertimbangan ini, tidak heran banyak muncul anggapan bahwa jika kita bisa membeli barang modal, jelas lebih untung jika kita membeli saja (walaupun dengan kredit)! Apa benar pilihan ‘MEMBELI’ lebih menguntungkan dari ‘MENYEWA’? Bicara soal untung, kita tak lepas dari Pendapatan dan Biaya. Aspek Pendapatan dari barang modal dengan BELI maupun SEWA pastilah sama persis, dan karenanya tidak perlu kita bahas lebih lanjut. Tetapi aspek Biaya bisa berbeda! Inilah yang akan kita bahas. Nah, dalam artikel ini kami akan membahas satu pertimbangan Own or Rent (Beli atau Sewa) Genset, berdasarkan aspek yang menurut kami paling penting dan logis dalam manajemen: TOTAL BIAYA. Ada 4 macam profile pemakaian genset yang akan menjadi contoh kasus kami, yaitu:

  1. Pabrik yang menggunakan Genset sebagai cadangan daya saat PLN padam.
  2. Restoran yang menggunakan Genset sebagai cadangan daya.
  3. Event Organizer yang menggunakan Genset sebagai main power bagi proyek-proyek event yang ditanganinya.
  4. Kontraktor yang menggunakan genset sebagai main power bagi proyek konstruksi yang mereka tangani.

Dalam artikel ini kami akan membahas profile pertama, sementara 3 profile lainnya akan kami bahas dalam artikel-artikel selanjutnya. Nah, mari kita mulai: Dalam kalkulasi biaya kita,  pertama kita harus menetapkan beberapa asumsi untuk pembelian dan pemakaian genset kita ini:

  • Besar bunga pinjaman Bank (Bunga flat)
    Kita asumsikan sebesar 7% per tahun
  • Kapasitas dan harga beli unit genset yang akan kita beli
    Misalkan untuk pabrik kita, kita akan menggunakan genset 500KVA dengan harga beli unit brand new senilai Rp 900 jt. Vendor mungkin juga akan menambahkan sekitar 2,5 juta untuk pengiriman unit yang kita beli.
  • Deprisiasi harga jual genset bekas kita
    Kita bisa asumsikan dalam setahun, genset kita akan merosot nilai jualnya sebesar 10% dari nilai buku kita. Jadi jika tahun 2015 ini kita beli dengan harga 900jt, pada tahun 2016 genset yang sama itu bisa kita jual di harga 900-90=810jt. Pada 2017, nilai jualnya merosot lagi menjadi 810-81 = 729jt.
  • Lama penggunaan dan jenis pemakaian genset tersebut
    Untuk pabrik, biasanya penggunaan genset bisa untuk jangka panjang. Kita asumsikan kita akan memakainya selama 10 tahun. Pemakaian genset tersebut untuk standby. Meski demikian pastilah kita harus menyalakan genset itu secara teratur. Boleh kita asumsikan pemakaian genset secara rata-rata akan berkisar di 2 jam per hari.
  • Jumlah pegawai atau operator tambahan untuk merawat dan mengoperasikan genset
    Karena Pabrik kita beroperasi 24 jam, maka kita perlu mengadakan sedikitnya 3 pegawai tambahan sebagai operator untuk menjaga genset tersebut. Kita asumsikan masing-masing pegawai dengan gaji UMK Surabaya 2015: Rp 2,7jt. (Catatan, asumsi ini bisa kita minimalkan menjadi 1 orang, dengan catatan kita menambahkan biaya pembelian dengan harga panel ATS-AMF)
  • Perkiraan gagal operasi
    Berapa kali genset yang kita beli itu akan gagal beroperasi lebih dari 24 jam dalam setahunnya? Berapa biaya atau kerugian yang akan timbul dari kegagalan tersebut? Kegagalan operasi bisa jadi karena genset tiba-tiba ngadat atau bermasalah, atau operator tidak ditempat, atau kehabisan solar, atau berbagai masalah lainnya yang bisa melumpuhkan genset. Bisa jadi juga genset sedang dalam masa perawatan, servis atau overhaul sehingga kita memerlukan genset penggantinya. Boleh kita asumsikan 1 tahun akan 1x terjadi hal semacam ini, dan tiap kali terjadi akan menimbulkan biaya atau kerugian sebesar Rp 10jt.
  • Termin pembayaran
    Umumnya 20% kita bayarkan sebagai DP, kemudian sisanya kita cicil selama 3 tahun dengan bunga dan pokok hutangnya. Vendor juga bisa meminta tambahan biaya untuk pengiriman dan instalasi di lokasi kerja kita. Kita asumsikan sebesar Rp 2,5jt untuk pengiriman genset yang kita beli itu.

Dari semua asumsi yang kita buat di atas, jika dimasukkan dalam Kalkulator Buy or Rent kami, kita mendapatkan perhitungan perbandingan biaya sebagai berikut:

Sewa Beli
Pengeluaran Awal            2.500.000,00         182.500.000,00
Biaya Pengadaan 3.345.239.403,91 871.200.000,00
Biaya Rutin 109.500.000,00 2.650.850.000,00
Biaya Downtime > 24 jam 66.500.000,00
Balik Investasi           (313.810.596,09)
Total 3.457.239.403,91 3.457.239.403,91

 

Pada intinya, perhitungan ini menunjukkan rincian dan total biaya yang dikeluarkan selama 10 tahun pemakaian genset yang kita beli itu, jika kita membeli atau menyewanya. Dari sini kita melihat biaya pengadaan sewa (baca: biaya sewa) sebesar Rp 3.345.239.403,91 .
Jika dibagi dalam 120 bulan (10 tahun pemakaian) maka kita dapatkan harga sewa sebesar Rp 27.876.995,03 . Dengan harga sewa itu, TOTAL BIAYA 10 tahun untuk pilihan “Sewa” sama besarnya dengan pilihan “Beli”. Jadi kesimpulannya:

Jika saya pemilik pabrik ini, dan saya bisa menemukan persewaan genset yang memberikan harga sewa di bawah Rp 27.876.995,03 sebulan, maka adalah LEBIH HEMAT bagi saya untuk MENYEWA genset itu, daripada membelinya!

Belum lagi sewa memiliki SATU kelebihan yang tidak dimiliki opsi ‘beli’, yaitu BEBAS RIBET! Kita sebagai penyewa hanya tahu beres saja dan bebas berkonsentrasi pada pekerjaan yang kita tekuni tanpa perlu bingung merawat dan memperhatikan genset kita.

Itu sih menurut saya… bagaimana dengan Anda?

Jika Anda perlu menghitung mana yang lebih menguntungkan buat usaha Anda, sewa atau beli, silakan email kami melalui [email protected]. Cantumkan:

  • Jenis Usaha Anda
  • Jenis Pemakaian (Stand by atau operasional)
  • Jam Pemakaian per hari (8 jam atau 12 jam atau 24 jam)
  • Kapasitas genset (dalam KVA)

Kami akan memberikan perhitungan yang pas buat kebutuhan Anda.

CV. Inti Daya Engineering – Sewa Genset 20 s/d 2000 KVA
Jika Anda tengah membutuhkan Sewa Genset untuk Proyek atau Event Anda di Surabaya dan sekitarnya

Silahkan menghubungi Jasa Penyewaan Genset kami di :
031-8416288
untuk mendapatkan Harga Sewa Genset terbaik
atau
WA 082335022792 (Ika)
Web : intidayaonline.com

ArnoldArnold N. Sutandharu
Vice Director
Inti Daya Engineering, CV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *