Sebagai seorang pemain genset, cukup sering saya berburu genset bekas (secondhand) yang masih layak pakai. Genset itu bisa kami pakai untuk support Jasa Sewa Genset kami, ataupun untuk dijual lagi kepada pihak ketiga. Apapun tujuannya, jelas saya selalu berusaha mencari genset yang terbaik yang dalam keadaan siap pakai, atau paling tidak mesin dalam kondisi standar. Singkat kata, saya mencari genset bekas yang “berkualitas prima” yang bisa Anda kiat kiat cara memilihnya pada artikel berikut, CARA MEMILIH GENSET BEKAS YANG BERKUALITAS
Tapi dalam banyak perburuan ini saya melihat beberapa kecenderungan dari pemilik genset bekas, antara lain:
1. Pemilik Genset tidak memperhatikan gensetnya
Akibatnya genset terlihat lebih tua dari umur aslinya. Genset tampak kumuh, kotor, basah, bahkan kebanjiran, sama sekali tidak menarik untuk dilihat pembeli.
Beberapa kondisi terparah yang pernah saya hadapi saat berburu genset bekas:
- Ada juga genset open 500 kva dibiarkan di halaman terbuka tanpa perlindungan apapun dari matahari dan hujan. Tubuh mesin dan generator penuh karat dan tidak bisa jalan lagi. Sepintas saja terlihat genset ini layaknya dijual kiloan…
- Ada pula genset 150 kva yang sudah lama tidak dipanasi dan dijalankan. Dari sekilas pandang kelihatan bahwa genset sudah dalam keadaan memprihatinkan. Akhirnya saat saya minta untuk running test, tidak lewat 10 detik dari mesin menyala, panel generator langsung meledak! Sayapun langsung pulang saja!
- Saya pernah melihat sebuah genset silent 25KVA dijual dengan kondisi baseframe genset penuh dengan air. Rupanya ada kebocoran di kanopi sehingga air hujan masuk dan berkumpul di baseframe. Air cukup dalam, cukup dalam untuk pelihara ikan! Saya pikir dalam hati: ini orang mau jual genset atau jual kolam ikan?
Kondisi seperti ini sebenarnya sangat fatal, karena air di dalam ruangan kanopi menyebabkan kelembaban tinggi. Hal ini pasti memperbesar peluang korosi pada mesin, generator, dan kanopi. Kelembaban juga berpotensi menimbulkan konsleting pada kumparan generator! Ngeri hati saya untuk beli genset ini…
2. Pemilik Genset tidak kenal gensetnya
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pembeli genset bekas adalah sejarah genset yang akan dijual itu. Keluaran tahun berapa? Bekas dipakai untuk apa? Apa pernah dioverhaul? Siapa yang melaksanakan overhaulnya? Berapa jam jalannya? Tidak berbeda dengan pembelian mobil bekas, semua pertanyaan ini penting untuk jadi gambaran kasar seberapa baik perawatan yang dilakukan pemilik atas barang bekas yang dijual.
Sayang sekali 8 dari 10 saja pemilik genset bekas tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Lebih parah lagi, name plate mesin dan generator sudah hilang sehingga riwayat genset jadi lebih tidak jelas.
Bahkan ada pula pemilik yang bahkan tidak tahu merk mesin dan generatornya! Kalau sudah begini, ini cukup mencurigakan… orang ini apakah pemilik yang sebenarnya, atau penadah genset curian?
3. Pemilik Genset tidak siap menerima calon pembeli
Pembeli yang berpengalaman pasti ingin melihat langsung genset yang dijual, melakukan running test dan load test jika memungkinkan. Semakin pembeli bisa menguji genset, semakin tinggi harga yang bisa kita tawarkan untuk genset itu.
Tapi kebanyakan penjual genset bekas tidak bisa melayani keinginan ini, bahkan seakan tidak siap menerima kedatangan pembeli. Beberapa pengalaman saya, antara lain:
- Saya pergi ke luar pulau khusus untuk melihat sebuah genset bekas 300 kva. Sebelum berangkat, pemilik menjanjikan bisa tes running bahkan tes beban. Ternyata saat saya tiba, tidak ada orang yang bisa menjalankan genset itu. Walhasil saya harus menunggu lama sekali sebelum orang yang bisa menjalankannya datang. Saat dicoba start, ternyata olinya habis! Tunggu lagi mereka tambahkan oli ke mesin…
Meskipun akhirnya saya jadi membeli genset itu, saya agak jengkel juga karena sudah menghabiskan waktu cukup lama di sana. Rencana saya ke 3 tempat di kota itu jadi gagal semua! - Pernah juga ada suatu pabrik tua menjual gensetnya karena pabrik itu akan tutup. Pabrik itu sudah lama tidak operasional. Demikian juga gensetnya, sudah lama tidak pernah disentuh. Bagusnya, penjual menyanggupi tes beban riil. Tapi saat penjual membuka panel distribusi untuk menyambung kabel, saya menyaksikan pemandangan horor yang tidak akan saya lupakan seumur hidup… seekor kucing mati, dengan mata terbelalak, mulut mengaga, setengah membusuk, nangkring di dalam panel… rupanya saat PLN mati dia masuk ke panel karena hangat. Saat PLN menyala lagi, ia tewas tersengat listrik bus bar. Entah sudah berapa hari berlalu sampai akhirnya kami membuka TKP itu!
Karena kondisi genset memang agak meragukan, ditambah lagi potensi digentayangi arwah kucing penasaran, akhirnya saya putuskan batal beli genset itu…
4. Pemilik Genset tidak mau berurusan lagi dengan genset itu
Pemilik genset bekas biasanya memang menjual lepas genset itu tanpa garansi apapun. Namun beberapa penjual yang ‘profesional’ masih mau memberikan garansi karena mereka mengenal betul genset mereka. Seperti Inti Daya Engineering, misalnya, karena sangat mengenal karakteristik genset kami, kami mau memberikan garansi untuk genset bekas yang kami jual! Inti Daya Engineering bahkan berani memberikan fasilitas cicilan untuk genset bekas! (Syarat dan ketentuan berlaku)
Nah, menghadapi empat kecenderungan pemilik genset ini, pembeli jelas tidak dapat melihat “kualitas prima” pada barang yang dijual! Tak heran seringkali penjual genset bekas mengeluh kesulitan menjual gensetnya. Jika Anda perlu bantuan untuk menyiapkan genset bekas Anda supaya lebih ‘buyer friendly’, supaya kualitas prima nya kelihatan, silakan menghubungi kami:
031-8416288
WA : 0878 5241 7850 (Renny)
CV. Inti Daya Engineering – Sewa Genset 20 s/d 2000 KVA
Jika Anda tengah membutuhkan Sewa Genset untuk Proyek atau Event Anda di Surabaya dan sekitarnya
Silahkan menghubungi Jasa Penyewaan Genset kami di
031-8416288
untuk mendapatkan Harga Sewa Genset terbaik
atau
WA 082335022792 (Ika)
Web : intidayaonline.com
Semoga bermanfaat buat pembaca sekalian!