Walau hanya berada di dalamnya selama beberapa menit saja, ada beberapa etika yang perlu diperhatikan tiap orang yang menggunakan lift di tempat umum. Secara prinsip, kita tetaplah harus sadar bahwa kita bukan satu-satunya pengguna lift. Karenanya, kita perlu bertenggang rasa dengan sesama penumpang. Segala sesuatu yang bisa mengganggu, menyulitkan, menjengkelkan, atau membuat risih kita sendiri, jangan lakukan itu kepada orang lain.
Sedikitnya ada tiga sebab tindakan tidak beretika saat menumpang lift di tempat umum. Mari kita bahas satu persatu.
1.Ingin nyaman sendiri.
Kadang orang ingin cepat keluar dari lift sehingga selalu berdiri di depan pintu. Atau ia menerombol masuk ke dalam lift karena ingin cepat tiba di tujuannya. Atau ia ingin melepaskan lelah membawa barang, sehingga meletakkan bawaannya sembarangan di lantai kabin yang akhirnya mengganggu orang lain keluar-masuk. Ada pula penumpang yang masuk terakhir, tetapi tidak mau keluar walau ruangan sudah terlampau sesak dan alarm overload sudah berbunyi, memaksa penumpang lain untuk keluar agar lift bisa bergerak.
Semua perilaku tidak beretika ini muncul karena mereka mementingkan kenyamanan mereka sendiri, dan tidak mempedulikan orang lain. Boleh jadi ini karena mereka sudah terlalu lelah untuk peduli, atau memang karena kebiasaan yang kurang baik. Apapun itu, perilaku mereka jelas mengganggu orang lain.
2.Lupa kenyamanan orang lain di dalam lift.
Kita juga pernah melihat penumpang lift saling berbicara, bersenda gurau, atau bertengkar dengan suara keras di dalam kabin lift, membuat orang di sekitarnya tidak nyaman. Apalagi di masa Pandemi seperti ini, berbicara di ruang tertutup meningkatkan risiko penularan Covid-19. Ada pula orang yang menerima telepon dan berbicara dengan berisik, tanpa sadar ia mengganggu orang banyak. Ada juga pasangan yang bersikap terlalu mesra di dalam kabin, lupa bahwa aksi mereka dilihat banyak orang termasuk anak-anak di bawah umur. Kadang juga bisa ditemui orang masuk ke dalam kabin dengan pakaian kotor dan bau keringat, rokok, atau minuman keras yang menyengat. Ini membuat orang tidak merasa nyaman, bahkan bisa merasa terancam keselamatannya.
Semua ini terjadi karena mereka asyik dengan diri mereka sendiri dan lupa menghargai kenyamanan sesama penumpang di dalam lift. Tindakan mereka mengganggu, bahkan bisa membahayakan penumpang lainnya.
3.Iseng
Anak kecil yang masuk ke dalam lift kadang tertarik pada tombol-tombol lantai yang bisa menyala saat ditekan dan dengan semangat menekan sebanyak mungkin tombol lantai. Akibatnya lift berhenti di tiap lantai membuat tertunda perjalanan semua penumpang, termasuk yang sedang mengantre di lantai-lantai lain.
Perilaku iseng semacam ini mungkin masih bisa dimaklumi jika pelakunya adalah anak kecil. Tetapi kadang remaja atau orang dewasa juga bisa berlaku iseng berlebihan di dalam lift sehingga mengganggu dan membahayakan penumpang lainnya.
Demikianlah tiga sumber perilaku tidak beretika saat menggunakan lift di tempat umum. Apakah kita masih sering melakukannya? Masih sering mengutamakan kenyamanan sendiri sembari melupakan kenyamanan sesama penumpang lift? Mari kita berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab dalam masyarakat kita!
Berencana Memasang Lift ?
atau Ingin Konsultasi Seputar Pemasangan Lift ?
atau Ingin bertanya mengenai Harga Lift ?
Hubungi kami untuk Konsultasi GRATIS di :
031-8416288
WA : (Anang)
Email : [email protected]
Web : intidayaonline.com
Anang Rusdianto
Sales Lift & Escalator
CV Mitra Jaya Utama