Bicara tentang standarisasi Generator, kita bisa menemukan istilah IP, Insulation Class, dan SAE. Kita sudah membahas IP dan SAE di artikel sebelumnya. Karena itu kali ini kita akan berfokus pada Insulation Class.

Insulation Class, atau juga disebut Thermal Classification, adalah standar insulasi untuk sistem elektrikal. Standar ini biasa dipakai untuk generator, motor listrik, juga trafo. Standar yang dipakai saat ini ditetapkan oleh NEMA (National Electrical Manufacturer Association), dan biasa ditulis dalam bentuk huruf.

Demikian detailnya:

• Huruf A: mampu melindungi hingga suhu maksimal 105 C, toleransi hingga 120 C.
• Huruf B: mampu melindungi hingga suhu maksimal 130 C, toleransi hingga 155 C.
• Huruf F: mampu melindungi hingga suhu maksimal 155 C, toleransi hingga 180 C.
• Huruf H: mampu melindungi hingga suhu maksimal 180 C, toleransi hingga 200 C.
• Huruf N: mampu melindungi hingga suhu maksimal 200 C, toleransi hingga 220 C.
• Huruf R: mampu melindungi hingga suhu maksimal 220 C, toleransi hingga 250 C.
• Huruf S: mampu melindungi hingga suhu maksimal 240 C

Suhu maksimal yang dimaksud didapatkan dari suhu udara sekitar perangkat, ditambah dengan kenaikan suhu akibat pemakaian perangkat, ditambah 10 C.

Jika suhu perangkat menembus suhu maksimal ini, insulasi tidak seketika rusak, namun umur insulasi akan berkurang. Untuk tiap kelebihan 10 C, umur insulasi berkurang separuh!

Untuk generator AC modern yang biasa kita jumpai sekarang, Insulation Class mereka umumnya adalah ‘H’. Artinya, insulasi gulungan kumparan di dalam generator mampu menahan temperatur hingga 180 C.

Hati-hati menjaga sirkulasi udara di ruang mesin Anda, agar batas ini tidak terlampaui! Jika insulasi generator mulai rusak, atau terkelupas, maka akan mudah sekali timbul konslet yang bisa berakibat fatal pada generator: mulai tegangan yang tiba-tiba hilang, hingga gulungan yang terbakar (seperti gambar di atas)!

Demikian informasi mengenai Insulation Class untuk generator kita. Semoga bermanfaat!