Dengan semakin majunya teknologi, semakin hari kita mendapat makin banyak pilihan produk-produk teknis, termasuk Oli (minyak pelumas) dan aditif-aditif untuk bahan bakar. Para produsen biasanya mengklaim produk baru mereka sanggup membawa penghematan yang cukup signifikan dan peningkatan daya dibandingkan dengan produk yang sudah lama kita pakai.

Meski klaim-klaim tersebut seringkali ada benarnya, namun kita tetap perlu waspada dan hati-hati agar tidak rugi sendiri. Kita perlu ingat bahwa produk pelumas yang berbeda merek atau tipe biasanya memiliki sifat fisika dan kimia berbeda dengan yang kita pakai biasanya.

Misal: mereka memiliki kekentalan yang berbeda, titik didih dan beku yang berbeda, dan sebagainya. Perbedaan ini perlu diwaspadai karena sifat-sifat itu bisa membawa dampak yang tidak diinginkan di dalam mesin kita!

Lebih berbahaya lagi menurut pengalaman kami, adalah perbedaan sifat kimia nya. Misalkan: oli dan aditif modern memiliki sifat asam yang dapat membersihkan kerak dari kalter atau tanki solar. Ini adalah fitur yang sangat baik karena bisa membersihkan saluran oli dan BBM di dalam mesin pula. Tapi jika kita gunakan produk ini pada mesin yang sudah lama berjalan, sangat besar kemungkinan timbunan kerak yang selama ini nyaman bertengger di dinding kalter atau tanki kita secara bersamaan terangkat, dan masuk ke mesin.

Akibatnya, filter cepat kotor. Atau lebih parah lagi, partikel berat ini dapat menyumbat saluran di dalam mesin sehingga mengakibatkan mesin jammed atau malah overspeed!

Karena itu, saat akan berganti produk, kita harus terlebih dulu menanyakan prosedur pergantian produk yang benar. Misalkan: berapa jam jalan yang aman untuk penggantian oli di masa-masa awal pergantian produk. Berapa lama kita harus mengganti filter-filter? Dan sebagainya. Jangan berganti produk dulu sebelum sales vendor Anda dapat menjelaskan dengan gamblang dan memuaskan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dan dilakukan pada masa transisi ini.

Semoga bermanfaat!