Ada banyak merk oli mesin yang beredar di pasaran dengan keunggulan yang berbeda – beda. Selain itu oli juga memiliki spesifikasi SAE dan API Service yang berbeda juga, seperti misalnya “SAE 10W – 30 SJ Jaso MA dan SAE 15W -50 API SJ. Apa sebenarnya SAE dan API Service itu?
SAE (Society of Automotive Engineer), adalah nama asosiasi yang menerbitkan standar untuk produk-produk otomotif, termasuk di dalamnya adalah mesin diesel. Angka di belakang tulisan SAE menunjukan tingkat viskositas (nilai kekentalan) oli. Semakin tinggi nilanynya semakin kental olinya.
Anda pasti pernah menemukan oli mesin yang bertuliskan SAE 20 dan SAE 10w – 50. Apa beda keduanya? Yang pertama tadi adalah Oli single grade, sedang yang kedua adalah Oli multi grade.
1. Oli mesin Single Grade.
Tingkat viskositas pada oli mesin ini hanya ada satu macam saja. Misalnya SAE 20, SAE 30, SAE 40. Tingkat viskositas oli single grade tetap, pada suhu rendah maupun tinggi. Namun seiring perkembangan, oli mesin single grade mulai ditinggalkan. Ini disebabkan karena tingkat viskositasnya terlalu tinggi ketika dalam suhu dingin, sehingga mesin berat saat dinyalakan.
2. Oli mesin Multi grade.
Oli mesin multi grade memiliki 2 tingkat viskositas, seperti SAE 10W – 40. Huruf W adalah singkatan dari Winter. Jadi oli tersebut akan berada pada tingkat viskositas (kekentalan) 10 pada musim dingin (winter), lalu berada pada tingkat 40 pada saat panas.
Oli mesin multi grade sekarang lebih mendominasi pasar kita, karena wilayah geografis Indonesia memiliki cuaca yang cukup bervariasi, bergantung pada waktu (cuaca) dan ketinggian. Oli multigrade diciptakan untuk memudahkan penyalaan mesin (khususnya daerah dingin, seperti pegunungan Indonesia), tetapi juga dapat melindungi komponen mesin ketika berada pada suhu tinggi.
Kekentalan oli mesin juga berpengaruh terhadap kinerja mesin dan konsumsi bahan bakar. Oli mesin dengan tingkat viskositas rendah seperti SAE 10W – 40, relatif irit bahan bakar, namun kurang baik untuk perlindungan mesin.
Oli dengan viskositas rendah / encer tidak menghambat pergerakan komponen mesin, sehingga pergerakan mesin lancar dan konsumsi BBM menjadi irit. Namun karena terlalu encer tadi, molekul oli lebih cepat rusak dan teroksidasi pada suhu tinggi.
Satu lagi standar Oli Mesin, adalah Standar API Service. API adalah singkatan American Petrolium Institue. Standar ini adalah standar kualitas oli. API S (Service/Spark Plug) semisal (SA, SB, SC, SD, . . dst) digunakan untuk mesin mobil atau mesin yang menggunakan bensin, sedangkan C (Commercial) semisal (CF, CG, CH, CJ, . . .dst) digunakan pada mesin diesel (berbahan bakar solar). Semakin besar huruf belakang (mendekati Z), semakin tinggi kualitas oli tersebut.
Berikut daftar API Service yang sering dijumpai pada oli mesin diesel.
- CI-4. Dikeluarkan pada 5 September 2002, diperuntukan untuk mesin diesel 4T dengan kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk daya tahan mesin. Mampu digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CH-4, CG-4, dan CF-4.
- CH-4. Dikeluarkan pada 1998, diperuntukan untuk mesin diesel 4T dengan kecepatan tinggi. Diformulasikan untuk emisi buang rendah. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CG-4 dan CF-4.
- CG-4. Dikeluarkan pada tahun 1995, diperuntukan untuk mesin 4T dengan beban kerja yang berat, kecepatan tinggi, dan solar dengan kandungan sulfur 0,5%. Dapat digunakan untuk menggantikan pelumas kategori CF-4.
- CF-4. Dikeluarkan pada tahun 1990, diperuntukan untuk mesin diesel 4T dengan kecepatan tinggi yang menggunakan gas buang turbo charger maupun biasa.
Pilihlah oli mesin yang direkomendasikan oleh pabrik. Semisal dalam buku panduan, oli mesin yang digunakan SAE 15W-40 CG-4. Anda juga dapat menggunakan oli dengan SAE yang tertera di buku panduan, namun menggunakan API Service yang lebih baru (CI-4). Jangan mengganti tingkat vikositas oli dengan yang lebih rendah, karena oli yang lebih encer, lebih mudah juga teroksidasi.
Namun yang lebih penting adalah, Anda perlu untuk mengganti oli secara rutin pada mesin Anda. Karena oli mesin bisa dikatakan seperti darah pada tubuh manusia, yang perlu diganti untuk menjaga komponen di dalam mesin terlumasi dengan baik, terlebih bagi Anda yang memanfaatkan mesin tersebut untuk pembangkit listrik. Simak tips tips servis ringan mesin pembangkit listrik / Genset pada artikel berikut :
AYO SERVICE RINGAN GENSET, AGAR KONDISI TETAP TERJAGA
Demikian sedikit informasi tentang pemilihan oli untuk mesin diesel genset Anda. Semoga bermanfaat!
CV. Inti Daya Engineering – Sewa Genset 20 s/d 2000 KVA
Jika Anda tengah membutuhkan Sewa Genset untuk Proyek atau Event Anda di Surabaya dan sekitarnya
Silahkan menghubungi Jasa Penyewaan Genset kami di
031-8416288
untuk mendapatkan Harga Sewa Genset terbaik
atau
WA 082335022792 (Ika)
Web : intidayaonline.com
Rental Sales Supervisor
Inti Daya Engineering, CV
Jazaakumullaahu khoir… infonya…
Wa Jazakallahu Khairan…
Mau tanya: Oli yang API nya SN/CF 5W-30 kan lebih cocok untuk mobil bensin. tetapi karena ada CF-nya otomatis kan bisa dipakai untuk mobil diesel… Tapi kan tipe itu terlalu encer untuk diesel. Sebetulnya, apa itu diijinkan untuk dipakai mesin diesel? Kalaupun bisa, apa cuma untuk diesel tahun muda saja?
Oli pelumas adalah hal yang sangat vital bagi mesin. Karena itu kami sarankan, jangan gunakan Oli yang tidak sesuai spesifikasi pabrik mesin/mobil nya. Oli yang terlalu encer tidak dapat melapisi permukaan komponen dengan maksimal, sementara kalau terlalu kental, akan mengganggu aliran oli sehingga pelumasan bisa tidak merata. Akibatnya sama: komponen mesin bisa saling gesek dan aus dini. Gunakan oli dengan spesifikasi sesuai rekomendasi pabrik.